Orang Kaili memiliki beberapa dialek, diantaranya dialek Ledo, Rai, Tara, Ija, Edo/Ado, Unde, dan lain-lain. namun dari semua Dialek diatas, yang paling umum dan paling sering digunakan adalah dialek Ledo. hal ini dikarenakan semua dialek Kaili merupakan "dialek" yang dibedakan dengan kata "sangkal", karena semua Jenis Dialek Kaili Mengandung pengertian "tidak".
untuk Informasi lebih lanjut mengenai Website ini, silahkan Kunjungi beberapa bagian Halaman yang terpilih diatas.
SEJARAH SINGKAT
SUKU KAILI TADO, DESA LINDU, KECAMATAN LINDU , KABUPATEN SIGI, PROVINSI SULAWESI TENGAH.
Gambar di sebelah adalah Taman Nasional Lore Lindu. Hutan ini adalah salah satu Pusat Paru-Paru Dunia di Indonesia dan menjadi tempat tinggal dari Suku Kaili-Tado Pedalaman.
Untuk Informasi mengenai Rute perjalanan ke Desa Kaili-Tado, serta mengenai informasi-informasi desa yang terdapat di daerah itu, Silahkan klik pada gambar di sebelah kiri ini.
Tujuan saya membuat Website ini adalah ingin memperkenalkan kepada Dunia bahwa Desa dimana tempat orang tua saya dibesarkan memiliki keanekaragaman budaya dan adat istiadat yang menarik bagi para pengunjung yang hendak pergi berlibur di daerah ini.
Untuk Informasi lebih lanjut silahkan Jelajahi website ini dan kenali keanekaragaman budaya yang unik dan menarik di dalamnya. atau bisa langsung menghubungi saya di E-mail yang tertera pada Hak Cipta.
Suku Kaili-Tado terdapat di Kecamatan Lindu, kabupaten Sigi, provinsi Sulawesi Tengah, Indonesia dan berada di dalam Taman Nasional Lore Lindu. Luasnya mencapai 34,88 km² dengan kedalaman rata-rata 38 meter dan berada di ketinggian sekitar 1.000 meter diatas permukaan air laut.
Mazmur 67:2-3. "supaya jalan-Mu dikenal di bumi, dan keselamatan-Mu j di antara segala bangsa. k 67:3 (67-4) Kiranya bangsa-bangsa bersyukur kepada-Mu, ya Allah; kiranya bangsa-bangsa semuanya bersyukur kepada-Mu".
Wahyu 7:9 "Kemudian dari pada itu aku melihat sesungguhnya, suatu kumpulan besar orang banyak yang tidak dapat terhitung banyaknya, dari segala bangsa dan suku dan kaum dan bahasa, berdiri dihadapan takhta dan di hadapan Anak Domba, memakai jubah putih dan memegang daun-daun palem di tangan mereka"